![]() |
Pernikahan Ustadz Ubaid dan Ella |
Pernikahan adalah suatu prosesi sakral yang dilaksanakan
ketika seorang remaja sudah dewasa dan siap menjalani kehidupan rumah tangga.
Hal ini sebagai bentuk perlindungan terhadap status sosial di mata masyarakat,
di mana dengan adanya pernikahan semua yang berhubungan dengan kehidupan
suami-istri menjadi sah dan terjamin.
Tradisi pernikahan di setiap masyarakat tentu memiliki
tata caranya masing-masing, begitu juga dengan masyarakat Jawa. Ada beberapa
proses yang perlu dijalani di pra dan pasca pernikahan. Tentunya semua itu
dilaksanakan secara sistematis. Di bawah ini, saya menyajikan urut-urutannya
setelah browsing di sana sini.
·
Tahap Pertama
Di tahap pertama ketika kedua kekasih sudah siap membina
rumah tangga, maka diadakan lamaran dimana calon suami beserta orang tuanya mendatangi
pihak keluarga calon istri. Tahap ini bisa juga disebut dhodhog kori ( kori=
pintu).
·
Tahap Kedua
Di tahap kedua ini terdiri dari:
1.
Srah-srahan
Dalam
acara srah-srahan pihak pengantin pria membawakan seperangkat benda berupa
cincin emas, makanan tradisional, busana wanita, buah-buahan, daun sirih dan
uang. Masing masing memiliki makna yaitu:
a. Cincin Emas yang
berbentuk lingkaran memiliki makna bahwa cinta mereka akan terus kekal abadi
tanpa putus.
b. Seperangkat busana
wanita melambangkan bahwa seorang wanita harus pandai menjaga rahasia bersama.
c.
Perhiasan dari emas, permata, atau berlian melambangkan
arti bahwa seorang wanita sebaiknya senantiasa bersinar dan menyenangkan bila
dipandang sehingga tidak membuat kecewa.
d. Makanan tradisional
seperti gemblong, jenang, wajik, dan lapis yang semuanya terbuat dari ketan
bermakna cinta mereka akan terus lengket dan bersatu selamanya.
e. Buah-buahan memiliki
makna agar cinta mereka menghasilkan buah kasih yang bermanfaat bagi mereka dan
sesama.
f.
Daun sirih memiliki dua rupa berbeda antara muka dan belakangnya,
tetapi tetap sama rasanya. Hal ini memberi makna bahwa meskipun memiliki
perbedaan, akan tetapi tetap satu cinta dan satu tujuan.
2.
Peningsetan atau tukar cincin memberi arti kesatuan dua
cinta.
3.
Asok Tukon yaitu berupa uang tunai sebagai simbol seorang
pria yang meringankan beban keluarga wanitanya.
4.
Gethok Dina yaitu penentuan tanggal pernikahan dan
biasanya dilakukan oleh sesepuh yang paham mengenai hitungan primbon jawa.
·
Tahap ketiga
Di tahap ketiga merupakan tahap siaga dimana
urut-urutannya sebagai berikut:
1.
Sedhahan meliputi perangkaian rencana pelaksanaan
pernikahan dan membuat undangan.
2.
Kumbakarna. Tahap ini keluarga yang berhajat mantu
mulai menyusun bagaimana pelaksanaannya nanti, mengundang sanak family,
kerabat, tetangga, bahkan kenalan untuk ikut berpartisipasi.
3.
Jenggolan/Jonggolan biasa disebut tandhakan atau tandhan
dimana kedua calon pengantin melapor kepada KUA.
·
Tahap Keempat
1.
Pasang tratag dan tarub
Hal ini sebagai
bentuk penandaan bahwa akan ada hajatan di rumah tersebut. Tarub biasanya
berupa hiasan janur kuning, hiasan warna-warni, kolak ketan, nasi uduk, nasi
asahan, nasi golong, dan apem.
2.
Kembar Mayang
Merupakan bentuk
pohon pisang yang dihias dan berjumlah dua (kembar). Mayang berarti bunga pohon
jambe atau biasa disebut sekar kalpataru dewandaru sebagai lambang
kebahagiaan dan keselamatan. Jika acara mantenan sudah selesai, biasanya akan
dibuang di perempatan jalan, sungai atau laut dengan harapan agar selalu ingat
asal-usulnya dan Tuhan Yang Maha Esa.
3.
Pasang Tuwuhan atau pasren
Pemasangannya di
depan pintu masuk yang menuju tempat duduk pengantin. Tuwuhan berarti
tumbuh-tumbuhan yang masing-masing memiliki makna.
·
Pohon pisang raja memiliki makna kelak kehidupan
keluarganya akan berjalan bijaksana dan memperoleh kemuliaan seperti raja.
·
Bambu wulung. Melambangkan pesan dan harapan akan
kekuatan dan sentosa dalam keluarga.
·
Tebu wulung. Tebunya biasanya berwarna merah tua dan
manis dengan makna kelak menjalani kehidupan yang enak. Sedagkan wulung berarti
sepuh/tua, diharapkan dapat menjalani kehidupan dengan bijaksana layaknya orang
tua.
· Janur Kuning. Melambangkan keindahan dan kemenangan.
Janur singkatan dari sejatining nur, artinya hidup harus
senantiasa bertaqwa kepada Allah.
·
Cengkir Gadhing. Cengkir gadhing adalah bakal buah kelapa
yang berwarna kuning. Merupakan simbol dari kandungan calon jabang bayi.
·
Daun randu dan padi. Daun randu melambangkan sandang dan
padi melambangkan pangan. Jadi maksudnya ialah menjadi keluarga yang cukup
sandang dan pangan.
·
Godhong opo-opo. Tersusun dari daun beringin dan ilalang.
Daun beringin bermakna mengayomi dan daun ilalang bermakna terhindar dari
rintangan.
·
Daun Kluwih. Kluwih berarti luwih-luwih atau
lebih. Bermakna menjadi keluarga yang serba lebih dan bisa beramal kepada
sesama.
·
Daun Andong. Bentuknya yang lurus bermakna dapat
meluruskan tingkah laku yang salah.
4.
Siraman
Siraman dilakukan
oleh calon pengantin. Diambil dari tujuh sumber air yang ditaburi bunga
setaman, berupa mawar, melati, dan kenanga. Air yang dicampuri bunga setaman
tadi disebut Banyu Perwitosari. Sebelum siraman dilakukan, Duto
saroyo atau orang yang dikirim pihak pengantin putri membawa sabagian air
ini untuk digunakan siraman oleh calon pengantin pria.
5.
Adol Dhawet
Prosesi adol dhawet
ini dilakukan setelah selesai siraman dimana yang menjual dhawet adalah ibu
calon pengantin wanita dan dipayungi oleh sang bapak (romantis banget yah J). Pembelinya adalah para tamu dengan menggunakan
kreweng (pecahan genting dari tanah liat). Maknanya agar kelak ketika
prosesi resepsi banyak tamu yang datang sehingga banyak rezeki.
6.
Midodareni
Acara midodareni
dilakukan di malam sebelum akad nikah. Merupakan acara pelepasan masa lajang
bagi kedua calon pengantin. Midodareni berasal dari kata widodari yang
berarti bidadari. Hal ini diharapkan keadaan pengantin nanti cantik seperti
Dewi Kamaratih dan Dewa Kamajaya.
·
Tahap Kelima
Di tahap kelima ini terdiri dari:
1.
Ijab Qabul
Tahap ini
merupakan tahap inti pernikahan, dimana ijab disampaikan oleh bapak mempelai
wanita atau penghulu dan qabul diucapkan oleh mempelai pria. Disaksikan oleh
orang tua, kerabat dan tetangga.
2.
Upacara panggih
Upacara panggih
adalah serangkaian upacara yang diawali dengan temu pengantin yang biasa
diiringi lancaran Kebogiro. Secara sistematis, upacara panggih dimulai
dari:
a.
Liron kembar mayang yaitu saling tukar kembar mayang
antar pengantin yang bermakna satu tujuan dalam mencapai kebahagiaan dan
keselamatan.
b.
Gantal atau Balangan Gantal yaitu kedua pengantin saling
melempar selembar daun sirih yang digulung dengan benang putih dengan makna semua
godaan akan hilang terkena lemparan itu.
c.
Ngidak Tigan sebagai simbol seksual di antara kedua
pengantin. Pengantin pria menginjak telur dengan salah satu kakinya. Kemudian
sang mempelai perempuan mencuci kaki pengantin pria. Hal ini bermakna semoga keturunannya
nanti bersih dari perbuatan kotor.
d.
Minum air degan. Air degan digunakan sebagai lambang air
suci (mani).
e.
Di kepyok dengan bunga warna-warni. Harapannya agar
keluarga yang akan dibina akan menjadi keluarga sejahtera.
f.
Masuk ke pasangan. Ini memiliki makna bahwa kedua
pengantin siap menempuh hidup berkeluarga.
g.
Sindur (Isin mundur), berarti pantang menyerah dimana
ketika membina keluarga diharapkan siap
menghadapi tantangan lahir batin.
3.
Setelah melalui tahap panggih, penganten diiring di
sasana riengga dan dilangsungkan prosesi yang selanjutnya, yaitu:
a.
Timbangan. Bapak pengantin pria duduk diantara sepasang
pengantin. Kaki kanan diduduki oleh pengantin pria sedangkan pngantin kiri
diduduki pengantin wanita. Hal ini menunjukan bahwa kedua pengantin sudah
seimbang.
b.
Kacar kucur. Pengantin pria mengucurkan beras dan uang
receh beserta ubarampe lainnya pada pengantin wanita dengan lambang akan
memberi nafkah kepada keluarga.
c.
Dulangan. Kedua mempelai saling menyuapi makanan dan
minuman. Ini melambangkan cinta kasih. Dalam upacara dulangan ada juga tutur
adilinuwih dalam bentuk sembilan nasi tumpeng.
d.
Sungkeman, merupakan bentuk ungkapan bakti anak kepada
orangtua. Diawali dari sungkem/ berlutut di orang tua mempelai wanita kemudian
mempelai pria.
No comments:
Post a Comment
kritik dan sarannya semogaa bisa membantu :)