Friday 14 August 2015

Ada Apa Dibalik Zaitun?


Sejarah Pohon Zaitun

Jika diminum, bermanfaat untuk menguatkan daya ingatan, menguatkan empedu, mencegah masalah pencernaan, mengubati penyakit impotensi, membantu masalah haid, menghilangkan racun dalam tubuh, mencegah pertumbuhan sel-sel kanser, menurunkan kadar gula dan kolesterol, mencegah penyakit kencing manis.
Pohon Zaitun (Olea europaea) adalah pohon kecil tahunan dan hijau abadi, yang buah mudanya dapat dimakan mentah ataupun sesudah diawetkan sebagai penyegar. Buahnya yang tua diperas dan minyaknya diekstrak menjadi minyak zaitun yang dapat dipergunakan untuk berbagai macam keperluan. Zaitun adalah anggota suku Oleaceae. Pohon zaitun pertama kali didomestikasi di Mediterania Timur antara 8.000 dan 6.000 tahun yang lalu. Pohon ini tumbuh di puncak bukit dengan penyinaran matahari yang optimal, sehingga pohonnya subur dan buahnya menghasilkan minyak yang baik. Tanaman zaitun memiliki ciri-ciri di antaranya: tumbuhan perdu dengan bunga berbentuk lonceng,daun tunggal berhadapan bunga tunggal dan buah menumpang dan berbentuk biji.

Manfaat dan Khasiat

buah dan minyak zaitun http://tipskesehatanlengkap.com

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah Ta’ala menurunkan penyakit dan obatnya, dan menjadikan setiap penyakit pasti ada obatnya. Maka berobatlah kalian, tapi jangan dengan yang haram.” (HR Abu Dawud). Berdasarkan hadis ini, maka tidak heranlah mengapa para alim ulama lebih cenderung kepada makanan-makanan sunnah dalam mengobati berbagai macam penyakit.


Selain itu, Minyak zaitun, mengurangi resiko kematian akibat penyakit jantung dan kanker. Penelitian menunjukkan serangan jantung di daerah Mediterania, yang mengkonsumsi minyak zaitun, hanya separuh dibanding di tempat lain. Berdasarkan Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.
Penelitian Harvard yang terbaru menyimpulkan bahwa Lemak tak jenuh ganda seperti terdapat pada minyak zaitun bisa menurunkan kadar kolesterol LDL(low density lipoprotein) Dimana LDL adalah kadar kolesterol darah jahat yang dapat menimbun di dinding-dinding arteri.
Jenis lemak yang membantu mencegah kanker payudara adalah lemak tak-jenuh dalam minyak zaitun. Manfaat lain Minyak zaitun adalah untuk membuat kulit sehalus kulit bayi, menjadikan rambut lebat.

Minyak Zaitun dalam Kalamullah
Firman Allah SWT dalam Al Qur’an: “Dan dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan. Maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS Al-An’am: 99)

Biola yang Cantik


                Di sebuah kelas terdapat siswa yang amat pandai. Namun, amat disayangkan, siswa terpandai itu memiliki perangai yang kurang baik. Ia merasa paling pintar di kelas dan teman-temannya dianggap bodoh. Semua nilai mata pelajarannya selalu menjadi tertinggi.
                Namanya Nata, seorang siswa dengan prestasi gemilang di kelas ini suka mengejek temannya yang amat bodoh di kelas. Buruknya lagi, teman-temannya juga terpengaruh untuk mengejeknya.
                Anak yang diejek itu, sebut saja Vino. Vino anak yang tidak pandai di pelajaran akademik. Walau begitu, ia sangat mahir di bidang olahraga dan biola. Sayangnya, bakat bermain biolanya tidak ada yang tahu kecuali ia dan pamanya yang notabene adalah pengajarnya.
                Suatu hari ia diejek oleh Nata dan kawan-kawannya. Vino yang pendiam tidak menanggapi ejekan teman-temannya itu. Ia tidak menangis tidak juga melawan hingga temannya lelah sendiri mengejeknya. Hal itu sering terjadi dan bukan hanya sekali. Hari Kamis ini Pak Fandi, guru seni musik datang ke kelas membawa biola.”Ayo anak-anak, ada yang bisa main biola?” tanya pak Fandi pada murid-muridnya꧉.
                Sumua siswa bingung mendengar pertanyaan guru seni musiknya yang tak biasa itu. Pak Fandi kan tak pernah mengajari main biola, kenapa sekarang bertanya seperti itu?, batin anak-anak.
                “Vin, coba kamu mainkan biola ini!” perintah pak Fandi tiba-tiba.
                “Saya, Pak?” tanya Vino ragu, tapi akhirnya ia maju setelah Pak Fandi mengangguk.
                Vino merasa grogi dengan biola di tangannya, ditambah lagi ia diperhatikan oleh semua temannya. Ia mulai menggesek pelan-pelan biola di tangannya. Lambat laut terdengar serangkaian nada minor yang indah.
                Pak Fandi bangga dan bertepuk tangan menyaksikan Vino yang bisa memainkan biola. Padahal ia belum mengajarkannya. “Bapak salut dan bangga padamu. Ternyata kamu mahir main biola?”
                Vino hanya menanggapi dengan tersenyum.
                Pak Fandi bertanya lagi, “Dari siapa kamu belajar biola, Vino?”
                “Dari  kakak saya, Pak. Kakak saya yang sering mengajari saya main biola?”
                “Oh ya, kebetulan sekali bulan depan ada kompetisi bermain biola. Kamu ikut ya, nanti bapak daftarkan.”
                “Dengan senag hati, Pak,” jawab Vino seraya tersenyum.
                Akhirnya Vino mengikuti kompetisi tersebut dan pulang membawa juara pertama. Ia berhak menjadi wakil kotanya untuk mengikuti ajang kompetisi biola di tingkat nasional.

Pesan Moral
                Adik-adik, lewat cerita di atas kita bisa mengambil pelajaran kalau kita sebagai manusia harus senantiasa menyayangi sesama dan jangan pernah merendahkan sasama, apabila menyombongkan diri. Orang yang kita anggap bodoh belum tentu orang bodoh. Ketahuilah bahwa semua manusia tidak ada yang bodoh. Mereka lahir membawa potensi masing-masing. Petani, sastrawan, polisi, dokter, guru, dan sebagainya.
                Mereka dikatakan bodoh lantaran mereka berada di bidang yang salah, yang tidak sesuai dengan potensi mereka. Polisi tidak bisa jadi sastrawan, karena mereka memiliki potensi menjadi polisi, guru tidak bisa jadi polisi, dan sebagainya.

Dompet Jatuh


                Kemarin, Delisa dan Nana  sedang berjalan-jalan di taman. Mereka melihat sebuah dompet tergeletak di bawah pohon. Waktu itu taman sedang sepi. Nana menghampiri dompet itu dan memungutnya. Ia membuka dompet tersebut dan melihat isinya.
                “Delisa...! Lihat..!!” pekik Nana. “Ada tiga lembar uang seratus ribu nih.”
                “Mana mana?” Delisa ikutan heboh.
                Kedua cewek itu senag tak kepalang ibarat mendapat durian runtuh sekarung.
                “Rejeki nomplok, nih.” ujar Nana riang.
                “Kita bisa belanja-belanja, baju baru, tas baru, sepatu baru, makan enak. Asyikkk..!!!” Delisa tak kalah riang.
                “Eh, tapi kalu pemiliknya kembali ke sini dan mencari dompetnya, gimana? Kan kasihan juga.”
                “Alah, mana ada. Taman sepi gini. Lagian di sini nggak ada kartu identitas atau apa yang bisa gunakan untuk mengembalikan dompet ini,” ujar Delisa. Ia lalu merebut dompet dari tangan Nana. “Udah deh. Lagi pula kalau nggak kita ambil nanti juga diambil orang, ya nggak?”
                “Iya juga sih.”
                “Ya udah. Tunggu apa lagi? Let’s go!” ajak Delisa semangat.
                Kedua cewek itu pun pergi ke mall untuk belanja-belanja. Setelah berkeliling lama, akhirnya mereka menemukan apa yang mereka cari.. delisa dengan sepatu barunya, Nana dengan baju barunya. Uang sisanya mereka gunakan untuk makan enak.
                Dua hari berikutnya, kedua cewek ini sedang mengobrol di rumah Delisa. Nana bercerita  tentang baju barunya yang sobek tersangkut paku ketika sedang dipakai. Delisa juga dengan cerita yang sama. Sepatunya hillang sebelah ketika ia pakai di musholla dan tak tahu entah kemana.
                “Mungki ini karena kita mengambil sesuatu yang bukan hak kita,’ sesal Delisa. Nana yang duduk menopang dagu di sebelahnya mengiyakan.

Pesan Moral
Adik-adik itulah mengapa kita dilarang mengambil hak orang lain. Barang yang bukan milik kita apalagi barang curian tidak akan pernah membawa manfaat pada diri kita. Sayangnya tak banyak orang lain yng menyadari akan hal ini. Mereka telah dikuasai hawa nafsu duniawi.
Seandainya semua orang menyadari bahwa mencuri itu sebenarnya rugi, mungkin kita tidak akan pernah mendengar berita perampokan, penjambretan, dan sebagainya. Namun, semua tetaplah jadi rahasia Tuhan. Semoga adik-adik yang baik tidak suka mencuri ya.

HILANG PART II : Kencan dengan Bencong



            “Hahaha... Barusan keren banget bro. Lu tonjok dia sampai babak belur. Sekarang nggak ada yang bakal gangguin kita lagi. Tos dulu dong.”
            “Plakkk!”
            Aku hanya tersenyum menanggapi kicauannya. Kami berdua baru selesai mengamen. Hari yang melelahkan ditambah lagi perjalanan pulang dengan jalan kaki. Ku lihat sepanjang jalan, Wanda terus saja menyunggingkan senyum.
            “Kenapa lu? Senyum mulu dari tadi.”
            “Karena sebentar lagi gue akan menjemput pujaan hati gue ke pelaminan dengan menabung uang hasil mengamen. Oh, Wiwin, tunggulah abang, Sayang.”
            “Huuu, dasar!” Aku menyenggolnya dan ia sedikit oleng ke samping.
            “Apaan sih lu? Makanya cari pacar.”
            Aku tahu ia kesal padaku. Samar-samar aku mendengar ia bergumam, “muka rupawan tapi tak punya pasangan. Payah.”
            “Bilang apa lu? Mau gue tonjok juga, hah?” Kali ini aku yang kesal padanya dan aku berjalan mendahuluinya tanpa memperdulikan omelan serta permintaan maafnya. Kikiki... rasain lu dapat ancaman dari gue.
            Selepas magrib kami duduk santai di beranda sembari genjrang-genjreng pelan, mereka-reka nada untuk membuat lagu sesuai perasaan kami masing-masing. Kudengar Wanda sedang mencoba membuat lagu cinta buat pacarnya, si Wiwin. Wiwin adalah adik Bang Soim yang kadang membantu abangnya kerja di warung. Mereka saling kesengsem tatkala Wiwin nggak sengaja numpahin kuah mie di kaos Wanda. Dasar cintrong, kejadian kayak gitu dianggapnya suatu keberuntungan.
            “Eh, daripada lu jones alias jomblo ngenes, gimana kalau besok gue kenalin lu ama Lia, anaknya si tukang bakso yang mangkal di depan warungnya Bang Soim. Dijamin, lu bakal klevek-klevek.”
            Mendengarkan celotehnya bikin gue tambah nggak mood. Kutinggalkan saja ia di luar.
            “Eh, kopi lu nih.”
            “Ambil aja,” ujarku tanpa menoleh.
            “Asyikkk...” jawabnya hepy bak dapat bongkahan emas.
>>>><<<< 
            “Yakin Lu? Gue grogi nih.”
            “Udah tenang aja, bro. Ikuti aja saran gue.”
            Jika kalian bisa memasuki imajinasiku, maka kalian akan melihat dua orang berjalan disertai perasaan ill feel. Wanda memegang pergelangan tanganku dan menyeretku dengan paksa karena aku ragu. Jadilah aku seperti kambing congek yang dicucuk kupingnya.
            “Udah. Lu tinggal tunggu sini saja. Nanti si doi juga nongolin batang jerawatnya. Kikiki..., gue cabut dulu ya di warung Bang Soim sono. Semoga buntung, eh maksudnya beruntung bro.”
            Setelah Wanda ninggalin gue, tiba-tiba gue merasa meriang. Errrr..jangan lu kira gue meriang alias merindukan kasih sayang dari Lia. Gue meriang karena gue merasa nggak yakin dengan si doi. Gimana nanti kalau yang nongol bukan Lia yang gue dan Wanda maksud. Ia, soalnya ada juga yang namanya Lia di sini. Dia itu seorang bencong yang sering mangkal ngondek di depan sini.
Ah, daripada gue capek nunggu berdiri, mending gue duduk dulu ah. Gue duduk di bangku kursi panjang yang disandarkan di bawah pohon beringin tua yang gede banget.
Sudah beberapa menit tapi si doi belum muncul juga, mana gue ngerasa gerah lagi. Huhhh..... sabar, sabar... Lu harus sabar Ardi.
Ketika gue sibuk kipas-kipas pake tangan, tiba-tiba samping gue ada yang ngipasin. Hmmm, rasanya semilir dan sejuk banget. Gue bilangin aja “teruss..terus, nah gitu, anak pinter” Lama-lama si dia naruh tangan di pundak kiri gue, terus dipijit-pijit. Enak banget sih rasanya.
“Eh, boleh tau nama lu siapa? Pijetan lu enak banget, Sumpah!”
“Saya Lia, Bang Ardi. Bang Ardi mau Lia pijitin kek gini tiap hari?” jawabnya lembut tapi sukses bikin gue kaku.
What? Lia? Duh jantung gue dag dig dug seketika. Dari tadi gue dipijitin ama Lia.
“Iya, abang mau kok dipijit kamu tiap hari.”
Saat gue ngerasa enak dipijit ama Lia, ada seorang gadis yang mirip Lia nyapa gue, terus masuk ke dalam warung. Gue awalnya cuma senyum, tapi pas gue nyadar kok si Lia masuk warung. Bukannnya dia harus mijitin gue? Hhhh..., jangan-jangan yang mijitin gue si Lia bencong lagi. Secepat kilat gue menoleh ke belakang.
Dan....
What the heal!!!!!!
Ternyata yang mijitin gue dari tadi si Lia bencong. Aaaaa.... Kabur..!!!!
“Lho, Bang. Katanya mau dipijitin sama Lia, kok malah kabur sih? Ihhhh...., Ike jadi gegana dong kalau ditinggal kek gini. Hihihi...”
Gue lari ngos-ngosan terus masuk ke warungnya Bang Soim. Di sana gue liat  Wanda tertawa ngakak melihat gue yang depresan. Kurang ajar bener ni anak. Gue minum aja kopi pesanannya, gue tegak sampai habis.
“Sialan, Lu Wan. Kenapa nggak bilang kalau dia itu si Lia bencong?”
“Lagian lu sih, nggak ngecek dulu. Mentang-mentang keasyikan dipijit.”
“Hah, kalau tahu gini mending gue nggak mau ah.”
“Santai, bro. Ini namanya keberuntungan yang ditunda. Jangan nyerah gitu dong.”
“Masalahnya ini menyangkut harga diri.”
“Bang Ardi, buat pengalaman aja Bang. Jarang-jarang kan dipijit ama bencong. Kikiki..” Wiwin nimpali.
“Ih, amit-amit dahh. Gue nggak lagi-lagi ah.”
Semua yang ada di warung ketawa ngakakin gue. Ampun dahhh.
>>>>><<<<<< 

Followers