Wednesday 30 September 2015

Macam-Macam Kerasukan

Hantu Thailand
Kesurupan adalah suatu gejala dimana kontrol terhadap diri kita diambil alih oleh makhluk halus. Akan tetapi beda pengertian jika di dunia kedokteran. Apa pun pengertian kesurupan, menurut buku  karya Clifford yang mengkaji tentang lelembut yang menyebabkan kesurupan, kesurupan memiliki setidaknya enam jenis yang paling umum dijumpai.
Kesurupan
Jenis yang pertama adalah yang paling dikenal. Seseorang bisa kesurupan bila ia melamun atau sedang tidak fokus. Itulah mengapa jika kita sendirian atau sedang berada di tempat tertentu yang agak mistis dilarang melamun. Kesurupan berasal dari kata dasar surup yang berarti memasuki atau tenggelamnya matahari. Jadi secara harfiah, kesurupan berarti kemasukan roh jahat.
Waktu berkelananya makhluk halus adalah saat tenggelamnya matahari, tengah hari, atau malam hari. Maka, orang tua zaman dulu selalu mewanti-wanti jika bepergian jangan pulang magrib dan sebisanya jangan keluyuran di luar rumah di tiga waktu di atas.
Gejala kesurupan biasanya memasuki tubuh orang lewat bawah –kaki kemudian menjalar ke sekujur tubuh. Orang yang akan kesurupan biasanya merasakan jempol kakinya bergetar dan terasa dingin. Kemudian selang beberapa waktu ia akan kehilangan kesadaran sepenuhnya karena kontrol dirinya diambil alih. Jika sudah begitu, perilaku orang tersebut menjadi aneh dan tidak wajar –berteriak-teriak, tertawa, memukul-mukul, dsb.
Penanganannya dengan memijat bagian tubuh yang menjadi tempat lelembut berada, di jempol kaki, dilekukan antara ibu jari dan jari telunjuk, dada, tengah-tengah paha. Orang pintar –semisal kyai atau dukun, selain memijat dan membacakan ayat-ayat Al-Qur’an biasanya juga melakukan komunikasi dengan lelembut yang memasuki tubuh tersebut. Pertanyaan umum yang sering ditanyakan biasanya “Siapa namamu?” “Darimana asalmu?” “Apa tujuanmu memasukinya?” dan yang terakhir permintaan untuk segera keluar dari tubuh tersebut.
Kampir-kampiran
Secara harfiah kampir-kampiran berarti mampir sebentar. Mereka, sejenis lelembut, yang datang berasal dari tempat jauh dan biasanya sedang emalkukakn oerjalanan menuju ke suatu tempat kemudian menabrak si korban. Korban yang ditabrak kemudian bertingkah laku seperti orang ksurupan. Yang membedakan hanyalah roh yang memasukinya bukan dari roh yang berasal dari jembatan, atau pohon keramat.
Kampel-kampelan
Jika kampel-kampelan, menurut buku karangan Clifford Gertz, ialah semacam kesurupan tahap ringan, dimana orang yang mengalaminya hanya bertingkah kurang wajar dari biasanya. Memukuli anaknya atau mungkin bertingkah laku aneh.
Setanan
Hampir serupa dengan kampel-kampelan, hanya saja sedikit lebih serius. Dibutuhkan jasa seorang dukun untuk menyembuhkan orang yang sedang kesetanan. Untuk mengusir roh yang merasuki diperlukan sesaji berupa kembang dan daun-daunan tertentu serta kemenyan.                                                                
Kejiman
Kejiman atau dirasuki jim berbeda dengan keempat jenis di atas.kejiman ialah keadaan dimana seseorang diarsuki jin tertentu baik jin santri maupun abangan. Perilakunya juga aneh, seperti; makan begitu banyak, bepergian tanpa makan sedikitpun, pancaindranya lebih tajam, dan sebagainya.
Kamomong
Yang terakhir ini semacam perjanjian dengan makhluk halus dimana seseorang tersebut dengan sukarela menyerahkan tubuhnya untuk dirasuki. Kemudian dirinya akan memiliki kekuatan supranatural yang bisa digunakan untuk kepentingannya.





Friday 18 September 2015

Bersihkan Darah Kotor Dengan Bahan Alami




 Kemampuan tubuh dalam melakukan sistem metabolisme, sangatlah di pengaruhi dengan kondisi darah didalam tubuh tersebut. Hal semacam ini disebabkan karena darah adalah suatu elemen utama untuk meningkatkan perkembangan tubuh agar terus sehat. Darah mempunyai peran utama untuk menghantarkan oksigen dan nutrisi pada seluruhnya organ tubuh. Jadi, aktif atau tidaknya fungsi organ tubuh itu sangatlah di pengaruhi dengan asupan oksigen dari darah. Walau demikian, saat kondisi darah didalam tubuh kotor atau terserang racun, jadi hal semacam ini dapat mengganggu kinerja organ menjadi kurang maksimal. Bahkan juga karena sebab darah yang kotor, aliran darah jadi tidak lancar sampai pada akhirnya menyebabkan sejumlah masalah kesehatan pada tubuh.
Untuk melindungi kebersihan darah didalam tubuh, kita lebih dianjurkan untuk memakai beberapa bahan alami saja. Pasalnya senyawa alami ini dapat menyingkirkan racun didalam tubuh. Saat darah memiliki kandungan racun dalam jumlah tinggi, jadi racun itu dapat mengakibatkan kerusakan organ didalam tubuh tentunya. Dengan hal tersebut, untuk membersihkan darah yang kotor didalam tubuh, anda dapat memakai sederet bahan alami di bawah ini :
1. LemonLemon adalah buah yang memiliki kandungan vitamin C, serta dapat membersihkan darah kotor didalam tubuh. Langkah pemakaiannya, cukup hanya memeras air lemon lalu campur dengan air hangat, serta mengkonsumsi dengan cara teratur setiap pagi hari agar racun didalam darah dapat luntur dengan baik.
2. ApelApel memiliki kandungan pectin yang dapat mengikat cholesterol serta metal berat didalam badan. Dengan hal tersebut, Buah apel dikatakan sebagai bahan paling efisien untuk bersihkan darah kotor didalam badan. Konsumsi apel dengan cara teratur, jadi toksin yang mengakibatkan darah jadi kotor dapat terbuang, dan darah dapat beralih jadi bersih. Hingga sistem metabolisme badan juga dapat jalan lebih normal.
3. AlpukatBuah alpukat memiliki kandungan glutathione yang berguna untuk menyingkirkan zat beracun didalam tubuh. Dengan teratur konsumsi alpukat, anda dapat bersihkan racun yang mengakibatkan darah anda menjadi kotor.
4. Bawang putihBanyak yang belum tahu bila bawang putih dapat menyingkirkan racun didalam darah. Mengkonsumsi bawang putih dengan cara teratur atau mencampurkannya juga sebagai bumbu masakan, jadi racun didalam darah dapat terbuang dengan cara alami.
5. KunyitKunyit adalah bahan tradisional yang dapat membersihkan darah. Hal itu lantaran didalam kunyit memiliki kandungan anti racun yang dapat menyingkirkan tumpukan racun didalam darah.
6. LadaJenis rempah ini memiliki kandungan antioksidan yang berguna untuk bersihkan darah dari racun yang berbahaya. Untuk menerapkannya, Anda dapat memakai lada juga sebagai campuran bumbu masakan.
7. Sayuran hijauSejak lama sayuran berwarna hijau diakui sangatlah menyehatkan. Suatu riset menunjukkan bahwa sayuran hijau ini sangatlah efektif dalam bersihkan racun didalam darah. Hal semacam itu lantaran sayuran hijau memiliki kandungan klorofil yang cukup tinggi.
8. Ubi bitUbi bit berguna juga juga sebagai pembersih racun darah lantaran memiliki kandungan bahan alami yang menyehatkan. Hingga hal semacam itu juga dapat memperlancar aliran didalam darah.
9. TehTeh adalah jenis bahan alami yang di kenal dengan bermacam senyawa di dalamnya. Untuk menyingkirkan zat kotor didalam darah lebih diprioritaskan memakai teh halia, pepermint, dandelion, serta teh hijau. Pasalnya, didalam jenis teh itu memiliki kandungan zat alami yang dapat keluarkan racun dari dalam darah.
Dengan memakai sebagian bahan alami diatas, anda dapat lebih gampang untuk bersihkan darah kotor, sehingga tubuh juga dapat terus sehat. Darah yang kotor, kerap menyebabkan sebagian masalah kesehatan seperti mimisan, kerap nyeri, sampai terasa kelelahan disebabkan tubuh yang tidak bisa fit lantaran darah kurang berperan dengan cara maksimal.
Kita tidak pernah tahu perihal keadaan darah didalam tubuh. Tetapi untuk menghindar terjadinya permasalahan kesehatan, sangat lebih baik bila konsumsi beberapa bahan alami diatas dalam melindungi kondisi darah terus normal, hingga tubuh jadi terus sehat.


sumber: Dunia Dalam Berita

Tuesday 15 September 2015

Pewara/MC yang Memenuhi Kriteria

Seorang MC
sumber gambar www.rumahmc.wordpress.com


Menjadi seorang pembawa acara/ pewara adalah impian bagi sebagian besar orang. nah kali ini penulis ingin berbagi sedikit informasi mengenai syarat-syarat menjadi pewara.

1. Kemampuan berbicara
Modal utama seorang pewara adalah berbicara, tapi bukan asal bicara. Sebagai seorang pewara kita harus memperhatikan intonasi, logat, tata bahasa, pengaturan napas, penyamaran logat. Intonasi akan memberikan pemahaman kepada pendengar tentang apa yang Anda sampaikan. Jika tanpa intonasi, bisa-bisa pendengar bingung dengan apa yang anda sampaikan. Pengaturan napas itu penting. Jangan sampai ketika Anda membawakan sebuah acara, suara Anda kembang-kempis seperti orang kena asma.


2. Olah basa
Agar memiliki variasi bahasa sehingga tidak membuat bosan pendengar. Karena kadang ada MC yang menggunakan kata yang sering diulang, seperti setelah ini..., acara selanjutnya..., dsb.
3. Olah raga dan busana. Maksudnya ialah mampu membawa diri dan memakai pakaian yang setema dengan acara atau setidaknya pakaian yang cocok dengan apa yang akan diMCkan. Hal ini meliputi; menata cara berjalan, sikap, dan penampilan. Hal ini akan menimbulkan rasa percaya diri di hadapan audiens.

Sekian info yang bisa saya bagikan. semoga bermanfaat

Monday 14 September 2015

Jaka Tingkir dan Riwayat Singkatnya


Satu hari Ki Ageng Tingkir punya mimpi, di dalam mimpinya Ia memperoleh wangsit agar menuai kelapa muda dari pohon yang ada disamping tempat tinggalnya, di dalam mimpinya Ia disuruh agar meminum habis air dalam kelapa muda itu. Lantaran siapa saja bisa meminum hingga habis dengan cara segera dalam sekali minum, nantinya keturunanya bakal jadi penguasa yang besar. Sesudah bangun dari tidurnya Ki Ageng bergegas menuju pohon kelapa yang ada pada mimpinya. Perasaan heran nampak dalam benaknya, lantaran pohon yang harusnya belum berbuah mendadak nampak satu buah kelapa muda yang cukup besar ukuranya. Lantaran takut ada orang lain yang bakal memetiknya, Ia bergegas memanjat serta menuai kelapa itu.
Ki Ageng bergegas mengupas kelapa muda itu, serta mau meminumnya. Tetapi sesudah sisi atas dari kelapa itu terbuka Ia lihat air kelapa yang cukup banyak. Sesuai sama apa yang diperintahkan dalam mimpinya, hingga Ia berpikiran tidak bisa menggunakan air kelapa itu dalam sekali minum, lantaran waktu itu memanglah masih tetap pagi serta Ia belum rasakan rasa haus. Lantas Ki Ageng berinisiatif untuk menaruh kelapa itu di tempat penyimpanan kayu di atas dapur tempat tinggalnya (pogo). Ia berpikiran bisa menggunakan air kelapa itu dalam sekali minum sesudah dianya kelak melakukan aktivitas sepanjang hari serta rasakan haus.
Waktu Ki Ageng Tingkir menggembalakan kerbaunya, kerabatnya dari Pajang yakni Ki Ageng Pengging bertamu kerumahnya. Nyai Ageng Tingkir yang waktu itu dirumah kebingungan untuk menjamu tamunya itu, lantaran ketika itu belum memasak air untuk disuguhi pada Ki Ageng Pengging yang tampak capek sesudah jauh lakukan perjalanan dari tempat tinggalnya. Dengan cara diam-diam nyatanya Nyai Ageng Tingkir tahu apa yang dikerjakan suaminya tadi pagi, Ia lihat Ki Ageng Tingkir mengupas kelapa serta menyimpan kelapa muda itu di tempat penyimpanan kayu. Ia berpikiran bila Ki Ageng Tingkir sudah tahu bila Ki Ageng Pengging akan tiba kerumahnya, hingga Ia berprasangka Suaminya berniat sudah mempersiapkan kelapa muda itu untuk disuguhi kapada Ki Ageng Pengging.
Lantaran demikian haus sesudah lakukan perjalanan yang sangatlah jauh, Ki Ageng Pengging menggunakan air kelapa muda yang disuguhi Nyi Ageng Tingkir dalam sekali minum. Sore hari Ki Ageng Tingkir pulang dari menggembalakn kerbau-kerbaunya dengan rasa capek serta sangatlah haus. Sesampainya dirumah Ia bergegas mau mengambil kelapa yang disimpanya tadi pagi. tetapi Ia kaget lihat kelapa muda yang Ia taruh tadi telah ada di atas meja dengan keadaan yang kosong tidak ada bekas air kelapa didalamnya. Lantas Ia bertanya pada Istrinya, Nayi Ageng menuturkan bila kelapa muda tadi Ia suguhkan pada Ki Ageng pengging yang barusan bertamu kerumahnya. Lantaran belum demikian lama kepulangan Ki Ageng Pengging dari tempat tinggalnya, Ki Angeng Tingkir bergegas menyusul Ki Ageng Pengging yang tengah dalam pejalanan pulang.
Ki Ageng Tingkir sukses menjumpai Ki Ageng Pengging waktu dalam perjalanan pulang. Ia menuturkan pada Ki Ageng Pengging bila kelapa muda yang diminumnya tadi tidaklah kelapa asal-asalan, tetapi kelapa sebagai wangsit yang Ia bisa dari mimpinya, Ia juga menuturkan bahwa barangsiapa meminum air kalapa tadi, nantinya keturunanya bakal mejadi seseorang yang berkuasa. Oleh karenanya Ki Ageng Tingkir Berpesan pada Ki Ageng Pengging, jika keturunan Ki Ageng Pengging besok jadi seseorang yang berkuasa, Ia meminta agar keturnanya juga diberikan tahta maupun jabatan dalam kerajaan itu. Ki Ageng Pengging menyepakati keinginan Ki Ageng Tingkir itu, lalu Ia meneruskan perjalanan pulang.
Satu hari Ki Ageng Pengging mengadakan wayang Papar. Ia mengundang saudara-saudaranya yakni Ki Ageng Tingkir, Ki Ageng Perlu serta Ki Ageng Ngerang. Saat malam itu juga Nyai Ageng Pengging yang tengah hamil tua melahirkan anak laki-laki yang tampan parasnya. Sesudah bayi dibikin bersih lantas dipangku oleh Ki Ageng Tingkir, Ia menyampaikan pada Ki Ageng Pengging bila anak ini nantinya bakal besar derajatnya. Serta anak itu dinamakan Mas Karebet oleh Ki Ageng Tingkir, lantaran lahirnya ketika ada pertunjukan wayang Papar.
Selang beberapa saat Ki Ageng Tingkir wafat dunia lantaran sakit. Sepuluh th. lalu Ki Ageng Pengging terserang oleh Sunan Kudus serta pasukan Kesultanan Demak, lantaran dituduh memberontak kesultanan Demak. Disebabkan serangan itu Ki Ageng Pengging tewas. Sesudah kematian suaminya Nyai Ageng Pengging jatuh sakit serta wafat juga. Mulai sejak itu Mas Karebet di asuh serta di ambil jadi anak angkat oleh Nyai Ageng Tingkir. Mas Karebet tumbuh jadi pemuda yang yang pintar serta suka bertapa. Atas panduan dari Ibu angkatnya Lalu Ia berguru pada Ki Ageng Sela. Dari sana Ia jadi orang yang sakti mandraguna serta di kenal dengan nama Jaka Tingkir.
Saat Ki Ageng Sela tengah menyepi, memperoleh wangsit bila Jaka Tingkir nantinya bakal jadi seseorang pemimpin dikerajaan Demak. Lantas Ia memerintahkan Jaka agar pergi ke Kesultanan Demak serta mengabdikan diri jadi prajurit di sana. Saat sebelum pergi menuju Kesultanan Demak Jaka Tingkir berpamitan pada Ibunya Nyai Ageng Tingkir. Ia bercerita pada Ibunya bila Ki Ageng Sela yang memerintahkanya. Nyai Ageng Tingkir merestui kepergian putra angkatnya itu ke Demak. Ia memberitahu bila di Demak Ia memiliki saudara yang bernama Ki Ganjur, Ia meminta Jaka untuk berkunjung di sana. Atas pertolongan Ki Ganjur Jaka Tingkir sukses di terima mengabdi pada Sultan Demak. Kanjeng Sultan sangatlah mengagumi akan pada Jaka Tingkir, karena berparas tampan dan sakti kedigdayaanya. Makin lama Jaka Tingkir diangkat jadi pimpinan prajurit Tamtama yang sangatlah populer di semua Demak. Sultan Demak meminta Jaka Tingkir agar tak memegahkan diri tetapi selalu taat pada perintah Sultan, dan bijaksana di dalam tanggung jawabnya juga sebagai pemimpin Prajurit Tamtama.
Satu hari Sang Prabu berkemauan untuk menaikkan prajurit Tamtama. Jaka Tingkir juga sebagai pemimpin disuruh untuk menyeleksi serta menguji tiap-tiap pemuda yang mau masuk jadi prajurit Tamtama. Waktu itu ada orang dari Kedu Pingit yang bernama Ki Dadung Awuk. Orang itu sangatlah sombong dengan kemampuan serta kesaktianya. Ia datang ke Demak punya niat jadi prajurit Tamtama. Saat di hadapan Jaka Tingkir Dadung Awuk sangatlah sombong, Ia tidak mau diseleksi seperti yang lain, tetapi jadi mau menjajal kesaktian dari Jaka Tingkir. Lantaran terasa disepelekan, Jaka Tingkir sakit hati serta tak dapat menahan emosinya hingga Oleh Jaka Tingkir Ia ditusuk dengan Sadak. Sampai dadanya pecah lantas tewas.
Ketika itu kematian Dadung Awuk dilaporkan pada Sultan. Bila Jaka Tingkir sudah membunuh orang yang bakal masuk jadi prajurit Tamtama. Kanjeng Sultan sangatlah geram, karena Ia yaitu raja yang sangatlah adil. Lalu Jaka Tingkir diusir dari Kesultanan Demak. Jaka Tingkir pergi saat itu juga dari Demak. Beberapa orang yang meliihat sangatlah sedih seluruhnya, rekan-rekan prajurit Tamtama juga menangisinya. Jaka Tingkir lantas mengembara ke rimba serta jalan sampai Gunung Kendeng. Disitu Ia bersua dengan Ki Ageng Perlu. Ki Ageng belum tahu bila Ia Jaka Tingkir atau Mas Karebet putra kandung dari saudaranya Ki Ageng Pengging. Sesudah Ki Ageng membantu Jaka Tingkir yang sangatlah kelelahan. Ia ajukan pertanyaan pada Jaka Tingkir tentang asal-usulnya lantaran Ia lihat Jaka Tingkir memiliki kemiripan dengan saudaranya yang sudah wafat yakni Ki Ageng Pengging. Jaka Tingkir menceritakan bila Ia yaitu anak dari Nyai Ageng Tingkir. Dari situ Ki Ageng kaget serta meyakini bila Jaka Tingkir yaitu Mas Karebet anak dari saudaranya yang bernama Ki Ageng Pengging. yang sepeninggal ke-2 orang tuanya Ia diasuh oleh Nyai Ageng Tingkir yg tidak lain yaitu Istri dari saudaranya yang bernama Ki Ageng Tingkir.
Jaka Tingkir dirawat dengan sangatlah baik oleh Ki Ageng perlu. Ki Ageng juga mengundang saudaranya yakni Ki Ageng Ngerang yang lalu juga datang ke sana. Sesudah diberitahu bila Jaka Tingkir yaitu anak dari Ki Ageng Pengging, Ki Ageng Ngerang selekasnya memeluk serta menangis lantaran waktu dahulu mau menengok ke Pengging ia tak bersua denganya lantaran Jaka Tingkir telah dibawa Ibunya ke Tingkir. Ki Ageng Perlu serta Ki Ageng Ngerang sangat banyak berikan ajaran pada Jaka Tingkir. Sesudah merampungkan pelajaranya Jaka Tingkir pamit pada Ki Ageng Perlu serta Ki Ageng Ngerang untuk kemabali ke Kesultanan Demak. Ia berasumsi lantaran perginya telah cukup lama Sultan pasti bertanya dianya.
Setibanya di Demak Jaka Tingkir bersua dengan rekan sesama Prajurit Tamtama dulu, Ia bertanya apakah Sultan mencari atau bertanya dianya. Tetapi jawab beberapa Tamtama, bahwa Sultan belum pernah bertanya dianya. Mendengar itu Jaka Tingkir sangatlah sedih hatinya. Lantas pamit pada rekan-temanya punya niat untuk mengembara lagi. Di dalam perjalananya Jaka Tingkir memperoleh wangsit agar pergi ke Banyu biru. Setibanya di sana Ia bersua dengan Ki Buyut Banyu Biru serta putra angkatnya yang bernama Mas Manca. Di sana Jaka Tingkir diangkat jadi putra oleh Ki Buyut. Lalu bersaudara dengan Mas Manca.
Sesudah genap enam bln. Jaka Tingkir serta Mas Manca berguru serta memperoleh pengajaran dari Ki Buyut Banyu Biru, Ki Buyut memerintahkan agar Ia selekasnya kembali pada Demak untuk memberikan diri pada Sultan. Ki Buyut juga memberi tuntunan pada Jaka Tingkir, lantaran waktu itu tengah musim penghujan Ki Buyut tahu bila Sultan pasti ada di Istana Gunung Prawata. Terkecuali memrintahkan pada Jaka Tingkir untuk ke sana. Ia juga memberi prasyarat yang dapat bikin Jaka Tingkir disikapi Kanjeng Sultan. Ki Buyut Banyu Biru memberi Jaka Tingkir segenggam tanah Siti Sangar, yang sesampainya di sana agar Ia input ke mulut Kebo Danu, yang nanti kerbau itu bakal mengamuk serta memporak porandakan Istana Prawata.
Ki Buyut Banyu Biru juga menuturkan, tak ada seseorangpun di Demak bisa membunuh kerbau itu. Itu sebagai karena nanti Sultan Demak bakal memanggil Jaka Tingkir untuk membunuh kerbau itu. Lantaran Ia hanya satu orang yang tahu kekurangan dari Kebo Danu itu, yakni dengan keluarkan terlebih dulu tanah Siti Sangar dari mulut kerbau itu. Yang lalu Kebo Danu baru bisa ditaklukan.
Dalam keberangkatan Jaka Tingkir ke Demak, Ki Buyut Banyu Biru memerintahkan Mas Manca serta ke-2 keponakanya yakni Ki Wuragil serta Ki Wila agar temani perjalanan Jaka Tingkir hingga di Demak. Ia juga meminta Jaka Tingkir agar ketiga orang tadi Ia jagalah serta jangan sempat berpisah denganya. Lantaran nantinya ketiga orang tadi bakal menolong dianya jadi seseorang yang berkuasa.
Pagi hari Ki Buyut Banyu Biru serta murid-muridnya lalu membikinkan rakit untuk Jaka Tingkir serta saudara-saudaranya. Sesudah seluruhnya siap lantas Jaka Tingkir serta rombongannya pergi menaiki rakit ikuti aliran sungai Dengkeng menuju Demak. Rupanya waktu itu ada anak buah dari Ki Buyut sebagai mata-mata gerombolan perampok yang sangatlah kuat serta ditakuti beberapa orang di Banyu Biru. Mata-mata itu lalu memberitahu kapada gerombolanya bila rombongan Jaka Tingkir bakal melalui sungai Dengkeng untuk menuju ke Demak.
Sore hari waktu melalui Kedung Srengenge mereka dihadang oleh segerombolan penjahat yang dijuluki Baya lantaran dikira Bebaya atau bahaya untuk beberapa orang yang melalui Kedung Srengenge.
Raja dari Baya itu bernama Bau Reksa serta patihnya Jalu Mampang. Grombolan Baya itu menyerang rombongan Jaka Tingkir hingga berlangsung perang yang sangatlah dahsyat dikedung itu. Dalam pertarungan itu Jaka Tingkir terserang sabetan clurit Jalu Mampang yang bikin dadanya sobek serta membekas suatu sayatan. Tetapi Jaka Tingkir terus melawan dengan bringas hingga selanjutnya Jalu Mampang serta anak buahnya tewas ditangan Jaka Tingkir. Sedang Bau Reksa takluk serta tunduk di hadapan Mas Manca. Bau Reksa serta bekas anak buahnya pada akhirnya diperintahkan Jaka Tingkir untuk menolong mendorong rakit Jaka Tingkir serta rombongan hingga di Demak.
Sesampainya di Istana Prawata, Jaka Tingkir lihat Sultan masih tetap berkunjung di dalam istana. Tanpa ada memikirkan panjang Ia mencari Kebo Danu di sekitar Istana Prawata. Tak perlu saat yang lama Jaka Tingkir memperoleh Kebo Danu serta segera memasukan Tanah Siti Sangar kedalam mulutnya. Kerbau itupun mengamuk serta memporakporandakan Pesanggrahan Prawata. Banyak beberapa orang yang luka serta tewas disebabkan keganasan Kerbau itu.
Mendengar korban yang berjatuhan disebabkan amukan Kebo Danu makin banyak, Sultan meminta Prajurit Tamtama untuk membunuh kerbau itu. Kerbau itu dikeroyok serta ditusuk beragam senjata tetapi tak mempan. Amukan kerbau itu sudah berjalan sampai tiga hari tiga malam belum ada seseorangpun yang sukses menaklukan amukan Kebo Danu. Kerbau itu pada malam hari masuk kehutan lalu siang harinya keluar lagi mengobrak-abrik pesanggrahan serta memangsa beberapa orang di pesanggrahan itu.
Sehari-hari Sultan berlindung di atas panggung pesanggrahan sembari lihat Kebo Danu mengamuk ke sana kemari tidak ada seseorangpun yang berupaya hadapi. Sultan cuma pasrah serta mengharapkan Kebo Danu bakal pergi dengan sendirinya dari pesanggrahan Prawata. Waktu itu Jaka Tingkir tampak jalan melalui depan panggung dengan enjoy seakan-akan tidak perduli dengan situasi yang berlangsung. Sultan yang lihat Jaka Tingkir serta rombongan lalu memanggil abdinya yang bernama Jebad. Lalu menyuruh Jebad agar menjumpai Jaka Tingkir serta meminta Jaka agar menaklukan Kebo Danu. Sesuai sama perintah Sultan jika Jaka Tingkir bisa menaklukan Kebo Danu jadi kekeliruanya bakal diampuni serta bakal di terima kembali di Kesultanan Demak.
Jaka Tingkir saguh dengan perintah Sultan. Lalu Ia meminta pada beberapa orang disitu agar mengepung melingkari Kebo Danu. Termasuk juga Mas Manca, Ki Wuragil serta Ki Wila menolong mengepung kerbau itu. Perkelahian hebatpun berlangsung pada Jaka Tingkir serta Kebo Danu. Sultan yang lihat pertempuran itu menyuruh agar prajuritnya menabuh gong Monggah untuk berikan semangat pada Jaka Tingkir.
Perkelahian pada Jaka Tingkir serta Kebo Danu berjalan cukup lama, beberapa orang yang melihat waktu itu keheran-heranan. Jaka Tingkir yang berkali-kali jatuh serta dilempar keatas lalu di terima dengan tanduk namun masih tetap tampak trengginas walau tubuhya penuh luka. Lalu oleh Jaka Tingkir tanduk dan ekor dari Kebo Danu di tangkap, lantas dihentak. Tanah Siti Sangarpun keluar dari mulutnya, lalu Kebo Danu ditmpeleng sampai remuk kepalanya hingga tewas saat itu juga, bikin mengagumi akan dan senang Sang Sultan serta beberapa orang yang ketika itu menyasikanya.
Sesuai sama janjinya Sultan Demak menganugrahi Jaka Tingkir dengan kembalikan kedudukanya seperti dulu yakni juga sebagai pemimpin prajurit Tamtama Kerajaan Demak.
Jaka Tingkir di hadapan Sultan sangatlah menghormati. Ia taat pada semuanya yang diperintahkan Sultan Trenggana. Sesudah satu tahun lebih mengabdi juga sebagai pemimpin prajurit Tamtama, Jaka Tingkir bisa mengubah kerajaan Demak jadi lebih aman serta tentram hingga bikin pikiran Sultan tenang serta nyaman. Hal semacam itu rupanya menarik simpati Sultan terhadapnya. Oleh Sultan Trenggana, Jaka Tingkir pada akhirnya diangkat jadi Bupati Pajang bergelar Adipati Adiwijaya. Ia juga dinikahkan dengan Ratu Mas Cempaka, yakni Putri Sultan Trenggana.
Di bawah pemerintahan Adiwijaya kabupaten pajang berkembang dengan cepat, banyak kerajaan lain yang mulai tunduk pada kerajaan itu. Sepeninggal Sultan Trenggana, putranya yang bergelar Sunan Prawoto naik takhta, namun lalu tewas dibunuh Arya Penangsang yakni sepupunya di Jipang panolan. Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Kalinyamat, menantu Sultan Trenggana sebagai bupati Jepara.
Lalu Arya Penangsang kirim utusan untuk membunuh Adiwijaya di Pajang, namun tidak berhasil. Malah Adiwijaya menjamu beberapa pembunuh itu dengan baik, dan berikan mereka hadiah untuk membuat malu Arya Penangsang. Sepeninggal suaminya, Ratu Kalinyamat yang disebut adik dari Sunan Prawoto menekan Adiwijaya supaya menumpas Arya Penangsang lantaran cuma ia yang setara kesaktiannya dengan adipati Jipang itu. Adiwijaya segan memerangi Arya Penangsang dengan cara segera lantaran keduanya sama anggota keluarga Demak. Jadi, Adiwijaya juga mengadakan sayembara. Barangsiapa bisa membunuh Arya Penangsang bakal memperoleh tanah Pati serta Mataram juga sebagai hadiah. Sayembara diikuti ke-2 cucu Ki Ageng Sela, yakni Ki Ageng Pemanahan serta Ki Panjawi. Dalam perang itu, Ki Juru Martani yakni kakak ipar Ki Ageng Pemanahan, Ia sukses membuat siasat cerdik hingga menewaskan Arya Penangsang di pinggir Bengawan Sore.
Sesudah momen itu, Ratu Kalinyamat menyerahkan takhta Demak pada Adiwijaya. Pusat kerajaan itu lalu dipindah ke Pajang dengan Adiwijaya juga sebagai sultan pertama. Sultan Adiwijaya juga mengangkat rekan-rekan seperjuangannya dalam pemerintahan. Mas Manca jadikan patih bergelar Patih Mancanegara, sedang Mas Wila serta Ki Wuragil jadikan menteri berpangkat ngabehi. Sesuai sama kesepakatan sayembara, Ki Panjawi memperoleh tanah Pati serta bergelar Ki Ageng Pati. Disamping itu, Ki Ageng Pemanahan masih tetap menanti lantaran seakan-akan Sultan Adiwijaya tunda penyerahan tanah Mataram.
Th. untuk th. kesepakatan teratasi, tanah Mataram masih tetap ditahan Adiwijaya. Ki Ageng Pemanahan segan untuk meminta. Sunan Kalijaga sebagai guru tampak juga sebagai penengah ke-2 muridnya itu. Nyatanya, argumen penundaan hadiah yaitu karena rasa kuatir Adiwijaya saat mendengar ramalan Sunan Prapen bahwa di Mataram bakal lahir suatu kerajaan yang dapat menaklukkan kebesaran Pajang. Ramalan itu didengarnya waktu ia dilantik jadi sultan selesai kematian Arya Penangsang.
Sunan Kalijaga meminta Adiwijaya supaya menepati janji lantaran juga sebagai raja ia yaitu contoh rakyat. Demikian sebaliknya, Ki Ageng Pemanahan juga harus bersumpah setia pada Pajang. Ki Ageng bersedia. Jadi, Adiwijaya juga ikhlas menyerahkan tanah Mataram pada kakak angkatnya itu. Tanah Mataram yaitu sisa kerajaan kuno, bernama Kerajaan Mataram yang waktu itu telah tertutup rimba bernama Alas Mentaok. Ki Ageng Pemanahan sekeluarga, termasuk juga Ki Juru Martani, buka rimba itu jadi desa Mataram. Walau cuma suatu desa tetapi berbentuk perdikan atau sima swatantra. Ki Ageng Pemanahan yang lalu bergelar Ki Ageng Mataram, cuma harus menghadap ke Pajang dengan cara teratur juga sebagai bukti kesetiaan.
Sunan Prapen untuk pertama kalinya bersua dengan Ki Ageng Pemanahan serta untuk ke-2 kalinya meramalkan bahwa Pajang bakal dikalahkan Mataram lewat keturunan Ki Ageng itu. Mendengar ramalan itu, Adiwijaya tak akan terasa kuatir lantaran ia menyerahkan seluruhnya pada kehendak takdir. Sutawijaya yaitu putra Ki Ageng Pemanahan yang juga jadi anak angkat Sultan Adiwijaya. Sepeninggal ayahnya yakni Ki Ageng Pemanahan, Sutawijaya jadi penguasa baru di Mataram, serta di beri hak tidak untuk menghadap sepanjang satu tahun penuh.
Saat satu tahun berlalu serta Sutawijaya tak datang menghadap. Adiwijaya kirim Ngabehi Wilamarta serta Ngabehi Wuragil untuk bertanya kesetiaan Mataram. Mereka temukan Sutawijaya berlaku kurang sopan serta berkesan mau memberontak. Tetapi ke-2 petinggi senior itu pintar menentramkan hati Adiwijaya lewat laporan mereka yang di sampaikan dengan cara halus. Th. untuk th. berlalu. Adiwijaya mendengar perkembangan Mataram makin cepat. Ia juga kembali kirim utusan untuk menyelidiki kesetiaan Sutawijaya. Kesempatan ini yang pergi yaitu Pangeran Benawa yang disebut putra mahkota, Arya Pamalad yang disebut adipati Tuban, dan Patih Mancanegara. Ketiganya dijamu dengan pesta oleh Sutawijaya.
Sesampainya di Pajang, Arya Pamalad melaporkan keburukan Sutawijaya. Disuatu hari seseorang keponakan Sutawijaya yang tinggal di Pajang, bernama Raden Pabelan dihukum mati lantaran berani menyusup ke keputrian menjumpai Ratu Sekar Kedaton yang disebut putri bungsu Adiwijaya. Bapak Pabelan yang bernama Tumenggung Mayang dijatuhi hukuman buang lantaran disangka turut menolong anaknya.
Ibu Raden Pabelan yang disebut adik wanita Sutawijaya meminta pertolongan ke Mataram. Sutawijaya juga kirim utusan untuk merebut Tumenggung Mayang dalam perjalanan pembuangannya ke Semarang. Perbuatan Sutawijaya itu jadi argumen Sultan Adiwijaya untuk menyerang Mataram. Perang pada ke-2 pihak juga meletus. Pasukan Pajang bermarkas di Prambanan dengan jumlah semakin banyak, tetapi menanggung derita kekalahan. Adiwijaya makin tergoncang mendengar Gunung Merapi mendadak meletus serta laharnya turut menerjang pasukan Pajang yang berperang dekat gunung itu.
Adiwijaya menarik pasukannya mundur. Dalam perjalanan pulang, ia berkunjung ke makam Sunan Tembayat tetapi tak dapat buka pintu gerbangnya. Hal semacam itu dia anggap juga sebagai firasat bila ajalnya selekasnya tiba. Adiwijaya meneruskan perjalanan pulang. Di dalam jalan ia jatuh dari punggung gajah tunggangannya, hingga mesti diusung dengan tandu. Sesampai di Pajang, datang anak buah Sutawijaya bernama Ki Juru Taman memukul dada Adiwijaya, bikin sakitnya jadi tambah kronis.
Adiwijaya berwasiat agar anak-anak serta menantunya janganlah ada yang membenci Sutawijaya, lantaran perang pada Pajang serta Mataram diyakininya juga sebagai takdir. Diluar itu, Sutawijaya sendiri yaitu anak angkat Adiwijaya yang dia anggap juga sebagai putra tertua. Adiwijaya dengan kata lain Jaka Tingkir pada akhirnya wafat dunia. Ia dimakamkan di desa Perlu, yakni kampung halaman ibu kandungnya.
sumber: www.joko-tingkir.com

Thursday 3 September 2015

Tata Cara Pengantin Jawa

Pernikahan Ustadz Ubaid dan Ella


Pernikahan adalah suatu prosesi sakral yang dilaksanakan ketika seorang remaja sudah dewasa dan siap menjalani kehidupan rumah tangga. Hal ini sebagai bentuk perlindungan terhadap status sosial di mata masyarakat, di mana dengan adanya pernikahan semua yang berhubungan dengan kehidupan suami-istri menjadi sah dan terjamin.
Tradisi pernikahan di setiap masyarakat tentu memiliki tata caranya masing-masing, begitu juga dengan masyarakat Jawa. Ada beberapa proses yang perlu dijalani di pra dan pasca pernikahan. Tentunya semua itu dilaksanakan secara sistematis. Di bawah ini, saya menyajikan urut-urutannya setelah browsing di sana sini.
·                    Tahap Pertama
Di tahap pertama ketika kedua kekasih sudah siap membina rumah tangga, maka diadakan lamaran dimana calon suami beserta orang tuanya mendatangi pihak keluarga calon istri. Tahap ini bisa juga disebut dhodhog kori ( kori= pintu).
·                    Tahap Kedua
Di tahap kedua ini terdiri dari:
1.      Srah-srahan
Dalam acara srah-srahan pihak pengantin pria membawakan seperangkat benda berupa cincin emas, makanan tradisional, busana wanita, buah-buahan, daun sirih dan uang. Masing masing memiliki makna yaitu:
a.  Cincin Emas yang berbentuk lingkaran memiliki makna bahwa cinta mereka akan terus kekal abadi tanpa putus.
b.  Seperangkat busana wanita melambangkan bahwa seorang wanita harus pandai menjaga rahasia bersama.
c.   Perhiasan dari emas, permata, atau berlian melambangkan arti bahwa seorang wanita sebaiknya senantiasa bersinar dan menyenangkan bila dipandang sehingga tidak membuat kecewa.
d.  Makanan tradisional seperti gemblong, jenang, wajik, dan lapis yang semuanya terbuat dari ketan bermakna cinta mereka akan terus lengket dan bersatu selamanya.
e.  Buah-buahan memiliki makna agar cinta mereka menghasilkan buah kasih yang bermanfaat bagi mereka dan sesama.
f.    Daun sirih memiliki dua rupa berbeda antara muka dan belakangnya, tetapi tetap sama rasanya. Hal ini memberi makna bahwa meskipun memiliki perbedaan, akan tetapi tetap satu cinta dan satu tujuan.
2.      Peningsetan atau tukar cincin memberi arti kesatuan dua cinta.
3.      Asok Tukon yaitu berupa uang tunai sebagai simbol seorang pria yang meringankan beban keluarga wanitanya.
4.      Gethok Dina yaitu penentuan tanggal pernikahan dan biasanya dilakukan oleh sesepuh yang paham mengenai hitungan primbon jawa.

·                    Tahap ketiga
Di tahap ketiga merupakan tahap siaga dimana urut-urutannya sebagai berikut:
1.      Sedhahan meliputi perangkaian rencana pelaksanaan pernikahan dan membuat undangan.
2.      Kumbakarna. Tahap ini keluarga yang berhajat mantu mulai menyusun bagaimana pelaksanaannya nanti, mengundang sanak family, kerabat, tetangga, bahkan kenalan untuk ikut berpartisipasi.
3.      Jenggolan/Jonggolan biasa disebut tandhakan atau tandhan dimana kedua calon pengantin melapor kepada KUA.


·                    Tahap Keempat
1.    Pasang tratag dan tarub
Hal ini sebagai bentuk penandaan bahwa akan ada hajatan di rumah tersebut. Tarub biasanya berupa hiasan janur kuning, hiasan warna-warni, kolak ketan, nasi uduk, nasi asahan, nasi golong, dan apem.
2.    Kembar Mayang
Merupakan bentuk pohon pisang yang dihias dan berjumlah dua (kembar). Mayang berarti bunga pohon jambe atau biasa disebut sekar kalpataru dewandaru sebagai lambang kebahagiaan dan keselamatan. Jika acara mantenan sudah selesai, biasanya akan dibuang di perempatan jalan, sungai atau laut dengan harapan agar selalu ingat asal-usulnya dan Tuhan Yang Maha Esa.
3.  Pasang Tuwuhan atau pasren
Pemasangannya di depan pintu masuk yang menuju tempat duduk pengantin. Tuwuhan berarti tumbuh-tumbuhan yang masing-masing memiliki makna.
·        Pohon pisang raja memiliki makna kelak kehidupan keluarganya akan berjalan bijaksana dan memperoleh kemuliaan seperti raja.
·        Bambu wulung. Melambangkan pesan dan harapan akan kekuatan dan sentosa dalam keluarga.

·        Tebu wulung. Tebunya biasanya berwarna merah tua dan manis dengan makna kelak menjalani kehidupan yang enak. Sedagkan wulung berarti sepuh/tua, diharapkan dapat menjalani kehidupan dengan bijaksana layaknya orang tua.
· Janur Kuning. Melambangkan keindahan dan kemenangan. Janur singkatan dari sejatining nur, artinya hidup harus senantiasa bertaqwa kepada Allah.
·        Cengkir Gadhing. Cengkir gadhing adalah bakal buah kelapa yang berwarna kuning. Merupakan simbol dari kandungan calon jabang bayi.
·        Daun randu dan padi. Daun randu melambangkan sandang dan padi melambangkan pangan. Jadi maksudnya ialah menjadi keluarga yang cukup sandang dan pangan.
·        Godhong opo-opo. Tersusun dari daun beringin dan ilalang. Daun beringin bermakna mengayomi dan daun ilalang bermakna terhindar dari rintangan.
·        Daun Kluwih. Kluwih berarti luwih-luwih atau lebih. Bermakna menjadi keluarga yang serba lebih dan bisa beramal kepada sesama.
·        Daun Andong. Bentuknya yang lurus bermakna dapat meluruskan tingkah laku yang salah.


4.  Siraman
Siraman dilakukan oleh calon pengantin. Diambil dari tujuh sumber air yang ditaburi bunga setaman, berupa mawar, melati, dan kenanga. Air yang dicampuri bunga setaman tadi disebut Banyu Perwitosari. Sebelum siraman dilakukan, Duto saroyo atau orang yang dikirim pihak pengantin putri membawa sabagian air ini untuk digunakan siraman oleh calon pengantin pria.
5.  Adol Dhawet
Prosesi adol dhawet ini dilakukan setelah selesai siraman dimana yang menjual dhawet adalah ibu calon pengantin wanita dan dipayungi oleh sang bapak (romantis banget yah J). Pembelinya adalah para tamu dengan menggunakan kreweng (pecahan genting dari tanah liat). Maknanya agar kelak ketika prosesi resepsi banyak tamu yang datang sehingga banyak rezeki.
6.  Midodareni
Acara midodareni dilakukan di malam sebelum akad nikah. Merupakan acara pelepasan masa lajang bagi kedua calon pengantin. Midodareni berasal dari kata widodari yang berarti bidadari. Hal ini diharapkan keadaan pengantin nanti cantik seperti Dewi Kamaratih dan Dewa Kamajaya.

·                    Tahap Kelima
Di tahap kelima ini terdiri dari:
1.   Ijab Qabul
Tahap ini merupakan tahap inti pernikahan, dimana ijab disampaikan oleh bapak mempelai wanita atau penghulu dan qabul diucapkan oleh mempelai pria. Disaksikan oleh orang tua, kerabat dan tetangga.
2.  Upacara panggih
Upacara panggih adalah serangkaian upacara yang diawali dengan temu pengantin yang biasa diiringi lancaran Kebogiro. Secara sistematis, upacara panggih dimulai dari:
a.  Liron kembar mayang yaitu saling tukar kembar mayang antar pengantin yang bermakna satu tujuan dalam mencapai kebahagiaan dan keselamatan.

b.  Gantal atau Balangan Gantal yaitu kedua pengantin saling melempar selembar daun sirih yang digulung dengan benang putih dengan makna semua godaan akan hilang terkena lemparan itu.
c.   Ngidak Tigan sebagai simbol seksual di antara kedua pengantin. Pengantin pria menginjak telur dengan salah satu kakinya. Kemudian sang mempelai perempuan mencuci kaki pengantin pria. Hal ini bermakna semoga keturunannya nanti bersih dari perbuatan kotor.
d.  Minum air degan. Air degan digunakan sebagai lambang air suci (mani).
e.  Di kepyok dengan bunga warna-warni. Harapannya agar keluarga yang akan dibina akan menjadi keluarga sejahtera.
f.    Masuk ke pasangan. Ini memiliki makna bahwa kedua pengantin siap menempuh hidup berkeluarga.
g.  Sindur (Isin mundur), berarti pantang menyerah dimana ketika membina keluarga diharapkan siap  menghadapi tantangan lahir batin.
3.      Setelah melalui tahap panggih, penganten diiring di sasana riengga dan dilangsungkan prosesi yang selanjutnya, yaitu:
a.  Timbangan. Bapak pengantin pria duduk diantara sepasang pengantin. Kaki kanan diduduki oleh pengantin pria sedangkan pngantin kiri diduduki pengantin wanita. Hal ini menunjukan bahwa kedua pengantin sudah seimbang.
b.  Kacar kucur. Pengantin pria mengucurkan beras dan uang receh beserta ubarampe lainnya pada pengantin wanita dengan lambang akan memberi nafkah kepada keluarga.
c.   Dulangan. Kedua mempelai saling menyuapi makanan dan minuman. Ini melambangkan cinta kasih. Dalam upacara dulangan ada juga tutur adilinuwih dalam bentuk sembilan nasi tumpeng.
d.  Sungkeman, merupakan bentuk ungkapan bakti anak kepada orangtua. Diawali dari sungkem/ berlutut di orang tua mempelai wanita kemudian mempelai pria.

Followers