Wednesday 10 May 2017

Menilik Karakter Orang Arab Lewat “Kedai 1001 Mimpi”

Barista kopi



Ketika kalian mendengar kata Saudi Arabia? Apa yang ada di benak kalian?

Haji? Ka’bah? Muslim? Orang-orang dengan cadar dan abaya? Tinggi putih besar?

Oke, itu terserah kalian.

Kali ini penulis hendak mengulas secuil tentang negara Arab menurut buku perjalanan Kang Valiant Budi a.k.a Vabyo dalam buku ajaibnya, “Kedai 1001 Mimpi”. Nah sebelum terjun bebas ke bukunya, penulis sisipkan dulu nih beberapa kata-kata Kang Vabyo di bukunya.

“Aku kadang iba kepada mereka, sudah bergaya serba tertutup atas-bawah tetap digoda, bahkan dikejar-kejar juga.” (K1001M, 106)

 “Harusnya sih begitu. Tapi ini Saudi. Perempuan yang diperkosa saja bisa ikut dicambuk.” (K1001M, 150)

“Mengingat kasus wanita yang dikubur di padang pasir dan korban pemerkosaan yang dicambuk, aku jadi maklum bila kasus pemerasan sangat populer di Saudi. Seandainya aku jail, aku bisa saja memotret semua wajah perempuan di family section, lalu ancam mereka untuk memenuhi semua permintaanku, bila tidak aku kirimkan foto ke keluarganya!” K1001M, 153)

“Aku lantas memperhatikan para ABG yang sedang bersantai di sepanjang kafe yang kulalui. Kebanyakan dari mereka lagaknya memang bak ratu sejagat makan ikan sepat.” (K1001M, 202)

“Sopan versi mereka berbeda dengan sopannya kita. Kesantunan kita bisa diartikan kelemahan. Aku berjanji akan menyamakan level suara dan pitch control saat berbicara dengan mereka.” (K1001M, 203)

“Kasihan. Apakah satu-satunya kesombongan yang mereka punya hanya ‘banyak uang’?” (K1001M, 223)

“Anda tahu ada berapa bayi lahir yang terlantar akibat hobi kawin wisata Anda itu? Ratusan! Itu baru yang ketahuan. Dan itu juga belum termasuk bayi yang diaborsi karena sang ibu tak mau kalau anaknya tahu punya ayah yang pengecut!” (K1001M, 228)

 “Aku menemukan ironi lain, kenapa kelakuan homo ini justru terasa paling edan di negara yang paling keras menghukum para pelaku homoseksualnya ini.” (K1001M, 264).

“Selain tak mengenal budaya antre,beberapa dari mereka sepertinya tak mengindahkan perintah Nabi yang terkenal; sabar.” (K1001M, 357)

”Gue kadang ngerasa di sini orang-orang lebih hobi saling nuduh kafir dibanding 
mempertebal iman masing-masing.” (K1001M, 400)

Nah, beberapa quotes di atas bukan berarti Kang Vabyo mengada-ada lho ya. Hal salah sekalipun kalo diberitakan terus menerus pasti akan menjadi kebenaran. Nah, salahnya kita terjebak dalam stigma salah tersebut dimana dalam benak kita memandang Saudi Arabia sebagai negara muslim yang hanya ada baiknya. Kalau yang kita pandang adalah Muhammad SAW dan para sahabatnya, hal itu memang tidak benar. Tapi, di sini, di kota Dammam, Kang Vabyo mengupas tuntas orang-orang modern Arab, yang tentu sudah jauh beda kelakuannya.

Kang Vabyo sebenarnya adalah seorang penulis “nekat” yang ingin membuat tulisan berdasarkan pengalamannya di negara Timur Tengah. Nah, Timur Tengah menjadi alasan karena sejak kecil ia ingin tinggal di sana. Maka, saat ada wawancara kerja di sana, ia segera mengambilnya. Jadilah Kang Vabyo menjadi barista di kedai kopi di sebuah toko bernama Sky Rabbit –nama tentu sudah disamarkan demi kepentingan nama baik.

Intip karakter Orang Arab Modern

Nah, rupanya setelah sampai di sana, kondisinya jauh dari perkiraan. 180 derajat dari apa yang selama ini ada dalam benak para warga negara Indonesia.

  • Keras

Satu kata untuk melukiskan tabiat mereka dalam kesan pertama Kang Vabyo ialah keras. Mereka, Arabian adalah orang-orang yang kalau bicara nadanya membentak-bentak –mungkin karena suhu di sana panas kali ya– dan inginnya segera dilayani. Tergesa-gesa dan tak mau tahu adalah sifat mereka juga. Dimana dalam buku dicerminkan saat ada pelanggan yang meminta segera dibersihkan mejanya yang yang kotor, padahal saat itu Kang Vabyo sedang mengepel lantai dan kesibukan lainnya. Mereka tetap tak mau tahu dan ingin cepat dilayani.

  • Arogan

Sudah keras, arogan lagi. Waktu itu Kang Vabyo sedang menegur seorang bapak yang sedang merokok di ruang yang tidak diperbolehkan merokok. Bukannya mengakui kesalahan, si bapak malah bilang “Tenang saja, ini negara saya.”

Tak hanya itu, mentang-mentang mereka orang Arab, terkadang mereka suka iseng ngerjain pendatang. Bahkan, saat pertama kali kerja di Sky Rabit, seorang bapak memfitnahnya telah mencuri handphone. Luar biasaaaaa... edan.

  • Libido Tinggi

ntah ada korelasi antara libido tinggi dengan pemakaian abaya hitam dan cadar bagi wanita atau tidak. Menurut bukunya Kang Vabyo, mereka, para lelaki Arab adalah orang-orang dengan libido yang tinggi. Suatu ketika, Kang Vabyo pernah ketemu dengan seorang exsibisionis yang bisa membuat muntah-muntah.

Jadi, ceritanya si bapak itu sedang memesan minuman sejenis dark chocolate. saat ditanya secoklat apa, eh si bapak itu malah nunjukin “anu”nya tepat di depan Kang Vabyo, kan jelas jadi merinding yah.

Bahkan, ada beberapa yang emang parah banget libidonya. Misalnya nih, seperti yang diceritakan Teh Yuti kepada Kang Vabyo bahwa suaminya kalau berbuka bukannya langsung minum, tapi langsung “nyergap” Teh Yuti.. 😱

Selain itu, derita yang selalu mengintainya ialah kalau tiba-tiba mendadak ketemu sama om-om yang tiba-tiba baik bangeeettttttssss ke dia. Biasanya, mereka baik karena ada maunya. Ujung-ujungnya nanti ya pesta lenguh dan desahan. Ehhh, jangan salah, om-om di sana juga ada yang homo loh. Apalagi kalau melihat Bang Vabyo yang putih tinggi ada talinya –ehhhh, ini mah tiang bendera :D, maafkeun eneng Bang Vabyo– yang sering dikira Filipini a.k.a Filipina. Kalau udah mentok gitu (misal kepepet dan taruhan lolosnya hidup atau mati) bilang saja bahwa kamu muslim, maka seketika mereka akan mengakhiri aksinya. Kata “mereka” di sini juga berlaku bagi yang non Arab juga lohhh. Karena di sana emang banyak orang-orang imigran dari berbagai negara.

Nah, terus ada hubungan apa kira-kira antara abaya hitam dan cadar dengan libido tinggi?

Ini sebenarnya nggak diulas di bukunya Kang Vabyo, cuman karena dia menuliskan fakta-fakta tentang orang Arab, maka penulis hendak mengungkapkan pendapat. Pendapat lho yah, kalau ada yang lebih tahu mangga atuh mampir ke sini, tak ajak kopdar terus nanti situ benerin tulisan saya :D

  • Fakta 1 : Arab negaranya panas dengan suhu bisa mencapai 52̊ C di siang hari.
  • Fakta 2 : Karena panas, maka orang laki-laki memakai Kondura dan Ghutra. Kondura itu gamis yang biasa dipakai para laki-laki Arab, biasanya berwarna putih. Kalau ghutra itu yang biasa dipakai buat penutup kepala. Nah, selain fungsinya buat melindungi dari panas yang menyengat, juga buat tutup hidung pas gurun sedang berdebu-debunya.     
  • Fakta 3 : para TKW seringkali mendapat laporan hendak diperkosa majikan. Nah, ini kasus sudah marak terjadi kan? Hal itu sebagai indikasi kalau “mereka” sebagian besar nggak bisa nahan nafsu libidonya.
  • Fakta 4 : Wanita Arab memakai abaya umumnya hitam, atau minimal gelap.
Mari kita tarik kesimpulan. Jadi, supaya tidak terjadi insiden lenguh dan desah, maka para wanita Arab diharuskan memakai abaya hitam untuk melindungi diri dari libido para lelaki Arab yang suka kebobolan. Terakhir, selain menjaga diri, juga untuk menjaga aurat. Kan karena warnanya hita jadi nggak terlihat kan dalemnya kayak apa. selain itu, warna hitam juga tidak menarik daripada warna-warna lain yang lebih cerah.
  • Semena-mena

Sikap lain yang mencerminkan ialah semena-mena. Mungkin karena mindset bahwa pelayan itu sama dengan budak, maka mereka suka memerintah dengan semena-mena. Mungkin itulah mengapa banyak TKW yang merasa diperlakukan tak sesuai kemanusiaan lantaran tak bisa memenuhi permintaan yang “aneh-aneh”

Oh, ya, saran dari Kang Vabyo, kalau toh mau kerja di luar negeri itu jangan asal-asalan kemampuannya, terutama kemampuan berbahasa. Setidaknya pahami dulu medan tempat kerja nanti seperti apa; orangnya, sikapnya, etikanya, bahasanya, kebiasaannya, hal yang dibenci dan disukai, dan segala aspek kehidupan di sana. Syukur-syukur kalau punya ilmu bela diri. Penting loh ini!

  • Awas, dikira klenik

Dalam bukunya Kang Vabyo, ada sebuah kisah dimana seorang gadis dituduh main dukun lantaran anak majikan jatuh hati. Ia pun digeledah seluruh barang-barangnya dan menemukan beberapa helai rambut dalam kertas yang ada tulisannya. Tanpa mau tahu, si majikan menuduhnya main dukun dengan bukti seperti itu. Padahal menurut tuturan Kang Vabyo, kertas itu tulisannya pesan dari sang ibu kepada anaknya. Uluh uluh uluhhhh, mentang-mentang di negara sendiri suka seenaknya yah.

  • Orang sombong

Sebagai negara penghasil minyak, tentu saja Saudi ini kaya raya. Bahkan, katanya, rumah besar di sana itu macam gedung dengan pilar-pilar gedhe. Yah, wajar dong ya kalau banyak harta lantas jadi sombong. Terus seenaknya.

Segmen Pembaca

Oke, menurut saya buku ini sangat sangat sangat (3 kali biar afdhol) bermanfaat sekali apabila dibaca para calon TKI yang hendak ke Arab. Buat jaga-jaga saja sih kalau si majikan emang seperti kriteria di atas.

Selain TKI, buat kalian yang mau liburan ke negeri penghasil minyak ini juga boleh baca, harus malah. Selain sebagai panduan, juga buat nambah-nambah informasi seputar kepribadian di sana.

Kalau buat anak-anak, saya sarankan jangan baca deh, soalnya beberapa ada bahasa Inggrisnya, nanti nggak paham malah. (eh, anak sekarang kan pinter-pinter ya, jangankan cuma Bahasa Inggris, Bahasa China aja pada paham :D)

Oh ya, selain maparin tetang orang-orang Saudi, Kang Vabyo juga maparin tentang sedikit karakter orang-orang imigran di sana, seperti : Lebanon, India, Filipina, dan Eropa serta Amerika. Lebih banyak dikupas yang Filipina daripada yang lain, mungkin karena Kang Vabyo selalu dikira Filipini kali yah?

Untuk penutup kali ini, saya ngutip dari kata-katanya yang menurutku ngena banget, nih.

“ Siapa pun yang sudah bekerja di Saudi Arabia, bakalan tahan banting dan siap kerja di mana saja.”

Intinya, ulasan ini hanya sebagian kecil dari keseluruhan Arab Saudi. Kalau dalam bahasa jawa, “negara mawa tata, desa mawa cara” yang maksudnya setiap daerah memiliki aturannya masing-masing. Mau percaya atau tidak, terserah pembaca. Tapi kalau mau bukti, silakan datang dan nikmati. Dan bukan berarti kalau buruk, belum tentu tak ada baiknya. Tentu saja kebaikan selalu bersanding dengan keburukan, bukan?


So, keep calm and love plurality :D 

No comments:

Post a Comment

kritik dan sarannya semogaa bisa membantu :)

Followers