Monday, 18 January 2016

Keyakinan, Kekuatan dalam Hidup


            Tuhan telah menciptakan manusia tak lebih baik dari hewan. Akan tetapi, manusia kemudian dilengkapi dengan akal dan perasaan. Hewan punya otak, punya perasaan, tapi tak punya akal. Akal itulah yang membuat manusia bisa mengendalikan perasaan, pemikiran, imajinasi, dan apa pun yang dikehendakinya. Pusat dari tercapainya apa yang diinginkan oleh manusia itu adalah keyakinan.
            Akal telah membuat manusia mengubah apa yang ada sesuai dengan kehendaknya. Perubahan itu berawal dari imajinasi yang muncul dari pemikiran. Ilmu pengetahuan bisa terbatas, tetapi imajinasi manusia tidak tak terbatas. Ya, semustahil apapun keinginan manusia, jika ia yakin itu terjadi, maka Tuhan akan mengabulkan. Seperti kata pepatah, tak ada yang tak mungkin di dunia ini.
            Lalu bagaimana agar kita yakin dengan kemampuan kita yang mungkin kurang mumpuni? Usaha dan doa adalah komponen keberhasilan. Namun, keduanya tak akan berhasil jika tidak ada keyakinan kuat untuk berhasil. Keyakinan saja tidaklah cukup. Ibaratkan ingin nikah, tapi tak mau nikah. Hanya yakin bahwa dirinya telah nikah. Tentu saja nikah itu tidak bisa hanya dipikirkan lalu tiba-tiba sudah ada pasangan. Berbeda dengan makan, mungkin hanya dengan sugesti/keyakinan, “aku tetap kenyang!”, maka tidak akan lapar. So, keyakinan butuh usaha dan doa.
            Lalu apa yang akan didapat setelah yakin, usaha, dan doa? Tuhan telah menciptakan manusia untuk menjadi pemimpin di tempat yang sekarang ditinggali. Apapun yang terjadi, pastilah ditentukan oleh takdir. Namun, takdir bisa dirubah. Sifat Tuhan adalah apa yang manusia yakini. Kalau manusia yakin Tuhan bisa mengabulkan, maka apa yang manusia inginkan terjadi pasti terjadi. Namun, harus tetap berprinsip, bahwa apa yang terjadi tak lepas dari takdir. Pada akhirnya, keyakinan tidak bisa sepenuhnya melawan takdir.

            Takdir yang tidak bisa diyakini tidak akan terjadi adalah kematian manusia. Karena ketika mati,berarti sudah tak ada lagi harapan dan keyakinan yang bisa dipupukkan. Manusia tak bisa yakin dan berharap bahwa yang mati akan bangkit lagi seperti sedia kala. Karena seperti judul di atas, keyakiann hanya kekuatan dalam hidup, di dalamnya termasuk harapan.

No comments:

Post a Comment

kritik dan sarannya semogaa bisa membantu :)

Followers