Tuhan telah menciptakan manusia tak
lebih baik dari hewan. Akan tetapi, manusia kemudian dilengkapi dengan akal dan
perasaan. Hewan punya otak, punya perasaan, tapi tak punya akal. Akal itulah
yang membuat manusia bisa mengendalikan perasaan, pemikiran, imajinasi, dan apa
pun yang dikehendakinya. Pusat dari tercapainya apa yang diinginkan oleh
manusia itu adalah keyakinan.
Akal telah membuat manusia mengubah
apa yang ada sesuai dengan kehendaknya. Perubahan itu berawal dari imajinasi
yang muncul dari pemikiran. Ilmu pengetahuan bisa terbatas, tetapi imajinasi
manusia tidak tak terbatas. Ya, semustahil apapun keinginan manusia, jika ia
yakin itu terjadi, maka Tuhan akan mengabulkan. Seperti kata pepatah, tak
ada yang tak mungkin di dunia ini.
Lalu
bagaimana agar kita yakin dengan kemampuan kita yang mungkin kurang mumpuni?
Usaha dan doa adalah komponen keberhasilan. Namun, keduanya tak akan berhasil
jika tidak ada keyakinan kuat untuk berhasil. Keyakinan saja tidaklah cukup.
Ibaratkan ingin nikah, tapi tak mau nikah. Hanya yakin bahwa dirinya telah
nikah. Tentu saja nikah itu tidak bisa hanya dipikirkan lalu tiba-tiba sudah
ada pasangan. Berbeda dengan makan, mungkin hanya dengan sugesti/keyakinan,
“aku tetap kenyang!”, maka tidak akan lapar. So, keyakinan butuh usaha dan
doa.
Lalu apa
yang akan didapat setelah yakin, usaha, dan doa? Tuhan telah menciptakan
manusia untuk menjadi pemimpin di tempat yang sekarang ditinggali. Apapun yang
terjadi, pastilah ditentukan oleh takdir. Namun, takdir bisa dirubah. Sifat
Tuhan adalah apa yang manusia yakini. Kalau manusia yakin Tuhan bisa
mengabulkan, maka apa yang manusia inginkan terjadi pasti terjadi. Namun, harus
tetap berprinsip, bahwa apa yang terjadi tak lepas dari takdir. Pada akhirnya, keyakinan
tidak bisa sepenuhnya melawan takdir.
Takdir yang tidak bisa diyakini tidak akan terjadi adalah kematian manusia.
Karena ketika mati,berarti sudah tak ada lagi harapan dan keyakinan yang bisa
dipupukkan. Manusia tak bisa yakin dan berharap bahwa yang mati akan bangkit lagi
seperti sedia kala. Karena seperti judul di atas, keyakiann hanya kekuatan
dalam hidup, di dalamnya termasuk harapan.
No comments:
Post a Comment
kritik dan sarannya semogaa bisa membantu :)