sumbergambar : thinking
Manusia itu diciptakan tidak
lain hanya untuk berbuat kebaikan di dunia. Nah, kalau pada kenyataannya ada
yang jahat, itu lain cerita. Jahat dalam suduit pandangmu belum tentu jahat
dari sudut pandangnya. Katakanlah seorang maling yang mencuri perhiasan dari
seorang wanita kaya raya. Dalam sudut pandang wanita kaya raya, maling tersebut
adalah orang jahat karena telah merampas hak orang lain. Tapi bagi sudut
pandang maling, dia tidak jahat karena dia mengambil perhiasan dari orang kaya
raya yang pelit dan akan digunakan untuk biaya operasi anaknya yang sakit. Perbuatannya
dinilai dari seberapa cepat ia mampu mencari dana untuk anaknya yang sedang
berada pada kondisi kritis antara hidup dan mati di rumah sakit.
Itu kalau dinilai dari jahat
tidaknya orang tersebut. Tetapi kalau dinilai dari perbuatannya, jelas orang
tersebut tidak benar perbuatannya. Karena kebenaran umum yang dianut oleh hokum
dimana ia tinggal, mengambil/merampas hak orang lain merupakan tindakan tidak benar
dan masuk tindak kejahatan sehingga harus dihukum.
Sayangnya, di dunia abu-abu
yang kita anut ini, kebenaran dan kemutlakan hukum bisa dibeli bahkan dibungkam
oleh orang-orang yang berkuasa.