Monday, 29 May 2017

Kasih Tulus itu Dari Ayah

Judul Buku                 : Ayah
Pengarang                 : Andrea Hirata
Penerbit                     : Bentang-Yogyakarta
Tahun Terbit               : Mei-2015
Ukuran Buku              : 13 x 20,5 cm
Jumlah Halaman        : xx + 412 hlm
ISBN                          : 978-602-291-102-9
Harga                         : Rp 62.900,00 (cek sini)

Novel Ayah, sumber : www.bentangpustaka.com


            Seorang Ayah adalah sosok laki-laki yang tak jarang disandingkan dengan kata cuek kadang kasar dalam mendidik anaknya. Berbeda dengan jiwa ibu yang lemah lembut. Tapi itu tak semuanya, pun sebaliknya dengan ayah. Ada kalanya ayah adalah sosok yang sangat penyayang, sabar, dan sangat dirindukan.
            “Ayah” merupakan novel kedelapan yang juga menunai kesuksesan seperti novel-novel sebelumnya. Kisah yang diusung cukup mengharukan dan dramatis. Menceritakan tentang perjuangan cinta seorang Sabari kepada Marlena yang tak pernah berbalas hingga akhir hayatnya. Selain itu juga menceritakan tentang kepedihan seorang ayah yang kehilangan anaknya yang amat disayangi.
            Sabari adalah seorang pria yang jauh dari kata tampan, kontras sekali dengan orang yang dicintainya, Marlena. Lena –begitu panggilan akrabnya– begitu manis dan membuai siapa saja yang melihatnya. Sabari jatuh hati kepada Lena saat ujian masuk SMA negeri. Ia telah memperjuangkan cintanya dan tak gentar dengan cemoohan, cacian, makian, bahkan hinaan lantaran Lena tak pernah mengacuhkan cinta Sabari untuknya.
            Sabari satu SMA dengan Lena dan betapa ia tetap mencintai Lena meskipun seringkali dibuat sakit hati. Tapi, baginya, cinta kepada Lena selalu menciptakan keajaiban baru dalam hidupnya.
            Hingga akhirnya Sabari bisa menikahinya dengan suatu alasan kehamilan Lena di luar pernikahan. Sabari yang selalu sabar, ramah, dan berbudi baik kontras dengan Lena yang cantik, berjiwa pembangkang, serta keras kepala. Rumah tangga mereka tak harmonis hingga Zorro lahir dan diambil paksa oleh ibunya.
            Sifatnya yang suka tantangan, traveling, dan keras kepala membuat Lena menjalani hidupnya secara kacau bersama putranya, Zorro. Mereka tak pernah menetap lama. Lena bahkan menikah empat kali. Sabari yang ditinggal oleh anak kesayangannya menjadi setengah gila karena depresi. Kerjaannya hanya luntang-lantung di pasar dengan tampilan awut-awutan. Singkat cerita, Sabari dan Zorro bisa berkumpul kembali seperti dulu setelah berpisah delapan tahun lamanya. Meskipun Lena tetap saja tak mau tinggal bersama mereka.
            Kisah dengan latar belakang budaya Melayu telah digali oleh Andrea lewat novel-novelnya, termasuk Ayah. Ada sisi kehidupan sosial masyarakat yang selalu ingin ditonjolkan dalam kisah tersebut. Ia menggambarkan betapa Melayu adalah budaya dengan orang-orang yang ramah, setia kawan (tampak saat Tamat dan Ukun membantu Sabiri untuk mencari Lena, dan saat orang-orang yang ditemui Ukun dan Tamat saat terlunta-lunta dengan senang memberinya sedikit bantuan) dan masih memegang tinggi adat yang berlaku (tampak saat orang-orang menggunjing Lena yang suka keluyuran dan dekat dengan setiap lelaki).
            Pada awalnya sulit memahami antara kisah Amiru dan Sabari yang ditulis berseling di setiap bab. Pada akhirnya diketahui bahwa Amiru adalah Zorro, putra tiri Amirza, suami keempat Marlena.
            Andrea selalu menambahkan ilmu pengetahuan alam dan joke-joke ringan di setiap karyanya, tanpa terkecuali “Ayah”. Andrea menggambarkannya lewat tokoh yang bernama Amiru yang tertarik dengan interverensi gelombang radio. Joke ringan misalnya melalui percakapan-percakapan atau tingkah laku orang Melayu yang digambarkan dalam cerita.
            Setiap novel Andrea selalu meberikan inspirasi. “Ayah” hadir dengan ajakan agar selalu berjuang dan tak pantang menyerah serta percaya diri sebagai seorang laki-laki (karakter Sabari). Amiru yang berbakti kepada ayahnya dengan cara bekerja demi mendapat uang untuk menebus radio ayahnya yang teronggok di pegadaian demi mendengar siaran Lady Diana.

            Novel ini sangat cocok dibaca oleh para remaja dan orang tua. Sebagai remaja, kita bisa meniru perilaku Amiru dan mengerti bagaimana sudut andang orang tua terhadap anak. Sebagai orang tua, kita bisa belajar agar tangguh dan sabar seperti Sabari dan tidak seenaknya seperti Marlena.

No comments:

Post a Comment

kritik dan sarannya semogaa bisa membantu :)

Followers